10 September 2025 6:03 am

Reframing: Mengubah Masalah Menjadi Jawaban Doa

Reframing: Mengubah Masalah Menjadi Jawaban Doa
Pernahkah kamu merasa seperti hidup sedang bercanda? Doa sudah terucap—tentang harapan, perubahan, bahkan kebahagiaan—tapi yang datang justru ujian. Masalah. Luka. Kekecewaan.

Lalu hati kecil pun bertanya: “Apa ini jawaban dari doaku?” Jawabannya mungkin: ya. Hanya saja, ia datang dalam bentuk yang tak kamu sangka. Dan untuk memahaminya, kamu hanya perlu satu hal: mengubah sudut pandang. Inilah kekuatan dari teknik Reframing dalam NLP—kemampuan luar biasa untuk mengganti bingkai makna terhadap peristiwa hidup. Karena yang perlu diubah bukan dunia di luar sana, tapi cara kita melihat dunia itu.

Masalah atau Jalan Keluar? Semua Tergantung Bingkai


Bayangkan kamu sedang berada di sebuah ruangan. Di dinding, tergantung sebuah lukisan. Tapi kamu hanya diberi bingkai kecil yang memperlihatkan bagian gelap dari lukisan itu. Lalu kamu berkata, “Lukisan ini suram.” Tapi bagaimana jika kamu memindahkan bingkainya? Sedikit ke kanan, atau ke atas—dan tiba-tiba kamu melihat semburat cahaya, warna-warni, bahkan harapan? Begitulah hidup. Sering kali kita terjebak pada “bingkai lama”:
  • Bingkai korban.
  • Bingkai penyesalan.
  • Bingkai rasa tidak cukup.
Padahal, dengan sedikit perubahan cara memandang, kita bisa menyadari bahwa:
  • “Masalah ini bukan hukuman. Tapi proses.”
  • “Kegagalan ini bukan akhir. Tapi petunjuk.”
  • “Penolakan ini bukan keburukan. Tapi penyaringan menuju yang lebih baik.”


Reframing: Doa yang Terjawab Lewat Jalur Tak Terduga
Berapa banyak dari kita yang berdoa untuk:
  • Menjadi pribadi yang kuat,
  • Punya kehidupan spiritual yang dalam,
  • Menemukan pasangan terbaik,
  • Menjadi orang yang lebih sabar dan bijak?
Dan kemudian hidup mengirimkan:
  • Masalah yang menuntut kesabaran,
  • Rasa sakit yang membuka ruang refleksi,
  • Perpisahan yang menyadarkan siapa diri kita sebenarnya.
Apa yang dulu kau sebut “masalah”, mungkin sekarang bisa kau lihat sebagai kurir tak dikenal yang membawa jawaban doa-doamu.

Bagaimana Cara Melakukan Reframing?


Dalam NLP, reframing bisa dilakukan dalam dua cara:
  1. Content Reframing – Mengubah makna dari suatu peristiwa. Contoh: “Dia marah padaku” bisa di-reframe menjadi “Dia sedang kesulitan mengekspresikan kebutuhannya.”
  2. Context Reframing – Mengubah konteks tempat suatu perilaku bisa berguna. Contoh: “Aku terlalu keras kepala” bisa di-reframe menjadi “Di situasi negosiasi, sikap teguhku adalah kekuatan.”

Kata Kunci dari Reframing: Kesadaran


Reframing bukan berarti membohongi diri. Bukan pura-pura bahagia. Tapi melatih kesadaran, bahwa dalam setiap kejadian, selalu ada lebih dari satu makna. Jika kita bisa mengarahkan pikiran untuk melihat sisi lain dari cerita hidup, maka:
  • Kita tidak hanya bertahan,
  • Kita tumbuh.
  • Kita tidak hanya mengerti,
  • Kita tercerahkan.
Dan yang paling indah adalah, kita mulai sadar bahwa hidup tidak pernah keliru dalam menjawab doa. Kita lah yang sering keliru dalam mengenali bentuk jawabannya.

Penutup: Melihat dengan Mata Hati


Kadang, yang kau kira sebagai akhir, hanyalah awal dari kehidupan yang lebih bermakna. Kadang, air mata adalah cara semesta membersihkan pandanganmu. Agar kau bisa melihat: bahwa semua yang datang, datang bukan untuk menyakiti, tapi untuk membentuk. Reframing bukan sihir.
Tapi ia terasa seperti keajaiban ketika kamu melakukannya dengan penuh kesadaran. Selamat melihat dunia dari sudut pandang baru. Mungkin… doamu sedang dijawab saat ini juga.
Blog Post Lainnya
-
@2025 Abuzi Training Management Inc.